Alirsyad Surabaya Berdiri 1919

AL-IRSYAD CABANG SURABAYA BERDIRI PADA 1919

MADRASAH AL-IRSYAD SURABAYA: Tahun 1935.
MADRASAH AL-IRSYAD SURABAYA: Tahun 1935.

Sebuah peristiwa besar telah terjadi pada 21 Januari 1919, yaitu dibukanya secara resmi cabang Al-Irsyad di kota Surabaya. Ini adalah cabang kelima Al-Irsyad di Indonesia.

Pembukaan Cabang Surabaya ini dinilai sebagai peristiwa amat penting dalam sejarah Al-Irsyad, karena kedudukan Surabaya waktu itu sebagai pusat kegiatan pergerakan Islam dan tempat berdomisilinya para pemuka masyarakat muslimin pada waktu itu.
BACA SELENGKAPNYA “Alirsyad Surabaya Berdiri 1919”

Mabadi Alirsyad (3 dari 6 bagian)

BUTIR-BUTIR MABADI AL-IRSYAD

Oleh: Geys Amar, SH (Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah 1982-2000)

A. Konsepsi Awal, Lima Butir Mabadi Al-Irsyad

Geys Amar baju putih  2Mabadi Al-Irsyad merupakan program perjuangan Syekh Ahmad Surkati dalam melakukan pemurnian dan pembaharuan. Mabadi tidak lahir begitu saja, melainkan tumbuh dari pemikiran dan perjuangan, disertai telaah serta kajian terhadap buku-buku dan majalah yang bertemakan pemurnian dan penbaharuan yang ditulis oleh pemuka dan ulama Islam, antara lain: Ibnu Taimiyyah (1263-1328 M), Ibnu Qayyim al-Jauziyah (1229-1350 M), Muhammad Abduh (1849-1905 M), Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935 M), maupun koordinasi yang dilakukan dengan pemuka masyarakat dan para senior Irsyadi sehingga dapat melahirkan konsepsi mabadi’ untuk dapat dilaksanakan.

Kelima butir tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Mengesakan Allah dengan sebersih-bersihnya peng-Esa-an dari segala hal yang berbau syirik, mengikhlaskan ibadah kepada Allah dan meminta pertolongan kepada-Nya dalam segala hal.

BACA SELENGKAPNYA “Mabadi Alirsyad (3 dari 6 bagian)”

Revolusi Al-Irsyad di Indonesia

GERAKAN AL-IRSJAD DI INDONESIA

Oleh: Al-Ustadz Umar Nadji  (1900-1974)

(murid utama Syekh Ahmad Surkati, asal Bogor)

Sumber:Menjambut Seperempat Abad Pemuda Al-Irsjad 1964”, terbitan Pemuda Al-Irsjad Pekalongan, September 1964.

Kami diminta agar ikut menulis suatu karangan singkat mengenai Revolusi Al-Irsjad jang telah dilupkan oleh warganja sendiri.

Permintaan itu kami terima dengan gembira dan penghargaan tinggi oleh karena memperingati ulang tahun satu Gerakan jang besar djasanja tetapi tidak mendapatkan penghargaan sewadjarnja.

Walaupun waktu dan ruang jang diberikan kepada kami sempit, namun hasrat kami besar untuk memenuhi harapan pemuda (maksudnya: Pemuda Al-Irsjad) dengan maksudnja jang mulia itu.

Kota Pekalongan adalah Kota Perdjuangan jang utama, maka tidak heran kalau Pemuda-pemudanja mengangkat Pandji-pandji Perjuangan Pembangunan semesta dalam alam Demokrasi Terpimpin. Kami pertjaja mereka dapat mensukseskan Tjita-tjita, Prinsip, dan Tudjuan Al-Irsjad.
BACA SELENGKAPNYA “Revolusi Al-Irsyad di Indonesia”

Mabadi Alirsyad (2 dari 6 bagian)

MEMAHAMI KONSEPSI MABADI AL-IRSYAD

Oleh: Geys Amar, SH (Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah 1982-2000)

Geys AmarMemahami Mabadi Al-Irsyad dan kemudian menuliskannya dalam bentuk penjabaran lainnya, memerlukan pengetahuan sejarah Al-Irsyad dan mendalami garis-garis perjuangan pemurnian Islam di Indonesia yang dirintis dan digarap oleh Syekh Ahmad Surkati al-Anshari.

Mabadi Al-Irsyad bukanlah konsepsi utopia yang dapat direka-reka dan dicocok-cocokkan maknanya. Ia adalah merupakan prinsip kerja yang dilahirkan dari pengamatan yang mendalam terhadap keadaan masyarakat, tantangan yang dihadapi dan kerja keras Syekh Ahmad Surkati, guru-guru periode pertama yang mendampinginya mengajar, serta pemuka masyarakat yang membantunya, kemudian organisasi Al-Irsyad yang menunjang perjuangannya mewujudkan perbaikan keadaan umat dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam yang bersih.
BACA SELENGKAPNYA “Mabadi Alirsyad (2 dari 6 bagian)”