Seruan untuk Shalat Gerhana

SHALAT GERHANA (Bagian 6)

Seruan untuk Shalat Gerhana

Oleh: Al-Ustadz Said Thalib Al-Hamdani (1903-1983 M)

Untuk mengerjakan shalat gerhana disunahkan untuk menyerukan kalimat ash-shalatu jaami’ah. Seruan ini khusus untuk memanggil shalat gerhana saja. Sedang untuk shalat lainnya, seperti shalat tarawih dan shalat hari raya tidak perlu dengan seruan ini karena tidak ada riwayat yang menerangkan hal itu.

Praktek yang dilakukan oleh kaum muslimin yang menyerukan ash-shalatu jaami’ah untuk shalat tarawih dan shalat hari raya adalah bid’ah. Kalau ada yang beralasan bahwa hal itu dilakukan karena meng-qiyas-kannya dengan shalat gerhana, maka qiyas itu tidak benar karena qiyas tidak boleh dipergunakan dalam masalah ibadah, karena ibadah adalah tuqifiy, artinya ditetapkan oleh Rasulullah saw. dan kita wajib mengikutinya. Dan qiyas hanya dapat dipakai dalam urusan duniawi saja.* (MA)

BACA JUGA:
Shalat Gerhana (1): Pengertian Shalat Khusuf dan Kusuf
Shalat Gerhana (2): Hukum Shalat Gerhana: Sunnah atau Wajib?
Shalat Gerhana (3): Jumlah Rakaat Shalat Gerhana
Shalat Gerhana (4): Cara-cara Shalat Gerhana
Shalat Gerhana (5): Shalat Gerhana: Berjamaah atau Sendiri?

Universitas Al-Irsyad di Solo

Universitas Al-Irsjad

Oleh: Abdullah Munif

Dari: Majalah GELORA AL-IRSJAD, No. 7, Syawwal 1385 H (Februari 1966), Edisi Idul Fitri
Diterbitkan oleh: Sekpen Pemuda & Peladjar Al-Irsjad Bogor

Pergerakan Al-Irsjad didirikan dan dipelopori perdjuangannja oleh Alm. Pendekar Islam Al-Muslih Al-Imam Ahmad Assoorkaty Alanshary pada tahun 1914 di Indonesia.

Garis-garis perdjuangannja didasarkan atas prinsip-prinsip Islam melalui sumbernja jang pertama: Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, dan tidak sedikit telah memberikan sumbangan idiel dan potensiel kepada Revolusi Indonesia di mana pertumbuhannja, terutama di bidang mental spiritual.

Al-Irsjad adalah Pergerakan reformasi dan modernisasi Islam jang revolusioner di Indonesia.

Dalam bidang pendidikan/pengadjaran sudah banjak usaha dan hasilnya jang dapat diketjap oleh masjarakat, dan sudah banjak menelorkan kader-kader jang militan, jang sebagian mendjadi tokoh-tokoh di Indonesia maupun du luar negeri.

Djadi dapatlah kita fahami pentingnja fungsi pendidikan/pengadjaran; sebab ia merupakan salah satu media jang ditempuh Al-Irsjad untuk mentjapai tjita-tjita dan tudjuan-nja. Dimana pendidikan/pengadjaran jang diselenggarakannja bernafaskan atau sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
BACA SELENGKAPNYA “Universitas Al-Irsyad di Solo”