Menembus Luar Angkasa

MENEMBUS LUAR ANGKASA

Oleh: Al-Ustadz Umar Hubeis  (1904-1979)

Al-Ustadz UMAR HUBEIS
Al-Ustadz UMAR HUBEIS

Pertanyaan:

“Allah swt. berfirman dalam surah ar-Rahman ayat 33:

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

Hai golongan jin dan manusia, jika kamu bisa menembus penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”

Apakah kata “tembus” di sini maksudnya ta’jiz, yakni kamu tidak dapat dan tidak mungkin menembus?

Jawaban:

Memang ada di antara para mufassir yang menafsirkan ayat tersebut sebagaimana Anda katakan itu, yaitu anfidzu merupakan fi’il amr untuk ta’jiz. Tetapi Ibnu Abbas menafsirkannya sebagai berikut:

“Apabila kamu dapat mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi, maka ketahuilah, dan kamu tidak akan mengetahui kecuali dengan sulthan.”

Kata sulthan ditafsirkan dengan kekuasaan, kekuatan, dan ilmu.

Untuk mengetahui lebih lebih lengkap, silakan baca Tafsir al-Jamal (Sulaiman al-Jamal), Tafsir Ruhul Ma’ani (Mahmud al-Alusi), dan Tafsir Baidhawi (Nashiruddin al-Baidhawi).*